ahlan wa sahlan...

Bismillahirrohmanirrohiim...

dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami menerbitkan blog IMM Komisariat FK UMS...
semoga semua yang ada di dalam blog ini akan memberikan wacana dan manfaat bagi para pembaca sekalian..
dengan tekad bulat..
karena kebatilan tidak akan sirna tanpa kita menegakkan yang haq..
bersama Allah di jalan kebenaran
mari berlomba-lomba dalam kebaikan..

Allahu Akbarr..!!

Minggu, 28 November 2010

PENGARUH STRES TERHADAP TERJADINYA INFEKSI PADA MANUSIA PERSPEKTIF PATOFISIOLOGI


PENGARUH STRES TERHADAP TERJADINYA INFEKSI PADA MANUSIA PERSPEKTIF PATOFISIOLOGI
(Hasil Wawancara Dengan Peserta Orientasi Mahasiswa Baru Tahun 2009)
Katakanlah : “ Roh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit” (Surah Al Isra ayat 85).
RINGKASAN
Stres dan infeksi dapat terjadi pada siapa saja, kapan saja, di mana saja. Stres bersumber dari masalah fisik dan mental. Stres memicu peningkatan produksi hormon kortisol. Hormon ini memacu peningkatan metabolisme cadangan energi tubuh sehingga mengalami pengurangan.  Hormon ini juga punya peran dalam menekan sistem imunitas tubuh. Infeksi terjadi bila daya tahan tubuh spesifik maupun non-spesifik mengalami penurunan. Dukungan sosial atau kepedulian orang tua punya peran penting dalam durasi maupun derajat stres yang terjadi pada peserta Orientasi Mahasiswa Baru. Calon mahasiswa yang memperoleh dukungan sosial yang optimal dalam menjalani pekan orientasi, mengalami stres yang ringan dan tidak jatuh sakit.  Sedangkan mahasiswa yang tidak / kurang mendapat dukungan soial mengalami stres cukup berat dan jatuh sakit. .
SEL SEBAGAI UNIT PENYUSUN TUBUH MANUSIA
Tubuh manusia tersusun atas berbagai alat tubuh yang memiliki fungsi berbeda-beda. Alat tubuh tersusun atas sel-sel. Kenormalan alat tubuh tergantung dari kestabilan dan kenormalan struktur dan fungsionil dari sel penyusunnya. Pengaturan struktur dan fungsi normal sel dilakukan oleh sistem saraf, hormonal, dan genetik melalui mekanisme homeostasis dalam tubuh yang sangat rumit prosesnya. Faktor yang mempengaruhi normal (sehat) tidaknya (sakit) sel diantaranya dipengaruhi oleh adanya stres fisik / mental.          
INFEKSI
Yang dimaksud dengan infeksi ialah masuknya (invasi) dan berkembangbiaknya (multiplikasi) mikroba  patogen ke dalam tubuh yang mengakibatkan terjadinya radang (inflamasi).
Faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi :
A.    Faktor penjamu (manusia) : 1. Turunnya daya tahan tubuh non-spesifik yaitu keutuhan kulit dan mukosa saluran tubuh misalnya saluran nafas, rongga mulut, dsb. Turunnya kadar enzim lisosim serta kemampuan sel fagositosis dalam menghadang mikroba yang masuk dan ini dipengaruhi oleh salah satunya adalah adanya kecukupan dari asupan gizi. 2. Turunnya daya tahan tubuh spesifik yaitu daya imunitas humoral dengan perantaraan antibodi yang dihasilkan oleh sel limfosit B dan imunitas seluler yang diperantarai oleh sel T. Selain asupan gizi, stres fisik, dan mental juga bisa mempengaruhi kedua daya tahan tubuh tersebut.
B.     Faktor mikroba : 1. Daya perelekatan, kemampuan mikroba untuk menempelkan diri pada sel kulit atau mucosa. 2. Daya invasif, kemampuan mikroba untuk menembus sel kulit dan mucosa. 3. Daya multiplikasi, kemampuan berkembangbiak serta pengeluaran toksin  dan menyebabkan terjadinya radang. Ketiga daya ini di pengaruhi oleh kuat lemahnya daya pertahanan tubuh spesifik maupun non-spesifik. Semakin lemah semakin mudah terjadi infeksi dan sebaliknya semakin sulit terjadi infeksi. 
STRES
Stres adalah respons tubuh (sel) yang sifatnya non-spesifik terhadap setiap tuntutan atasnya (tuntutan perubahan yang terjadi). Stres bisa mengenai fisik maupun mental. Yang mengenai fisik yaitu segala hal yang bisa mengakibatkan lemahnya atau rusaknya tubuh (sel) misalnya karena kelelahan akibat aktivitas fisik yang berlebihan (menjadi lemah) atau contohnya karena mengalami trauma fisik, kimia, elektrik, infeksi, operasi , dsb (menjadi rusak). Stress yang mengenai mental yaitu segala hal yang bisa mengakibatkan jiwa merasa tertekan. Stres bisa berpengaruh baik sebagai hal yang positif (memacu semangat untuk maju) maupun negatif ( terjadinya ketidakberdayaan). Stres mental misalnya karena beratnya tugas-tugas / hukuman waktu menjalani ospek, dan berbagai masalah psikososial yang terjadi sehari-hari. Bila seseorang mengalami stres fisik atau mental maka rangsang yang diterima oleh pancaindera melalui jaras sensorik dikirim ke susunan saraf pusat hingga sampai di sistem limbik kemudian memacu hypothalamus untuk mensekresi Corticotrophin Releasing Hormone (CRH) merangsang hipofisis mensekresi Adrenocoricotropin Hormone (ACTH) yang memicu kelenjar suprarenalis untuk mensekresi glucocorticoid hormone yang salah satu jenisnya adalah kortisol. Kortisol memiliki peranan penting saat terjadi stres fisik / mental yaitu menyiapkan energi untuk menghadapi stres dengan cara memacu peningkatan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein untuk diubah menjadi glukosa sebagai bahan energi. Ada kemungkinan sumber cadangan energi tubuh mengalami penurunan sewaktu menghadapi stres, disamping itu kortisol juga memiliki pengaruh terhadap penurunan daya imunitas spesifik dan non-spesifik tubuh. Stimulus utama dari sekresi ACTH adalah semua stres fisik maupun mental (emosi).

PENGAMBILAN SAMPEL, KARAKTERISTIK SAMPEL, DAN BATASAN MASALAH DALAM SURVEI INI
1.      Metode pengambilan sampel menggunakan model convenience, sesuai dengan namanya diambil berdasarkan kesukaan penulis untuk mewawancarai peserta orientasi mahasiswa baru, di mana saja bisa ditemui dan bersedia diwawancarai tentang sesuatu.Wawancara ini dilakukan satu minggu sesudah selesainya orientasi mahasiswa baru tanpa melihat institusinya (masa orientasi selama 4 hari).
2.      Karakteristik sampel; jumlah sampel 10 orang, yaitu laki-laki 5 dan perempuan 5, umur 18 tahun, dominisili di kota Solo dan ikut orang tua sendiri, dalam kondisi sehat sebelum menjalani orientasi mahasiswa baru.
3.      Masalah yang ditanyakan meliputi :
a.       Jarak rumah dengan kampus; 1). 2 km, 2). 4 km, 3).  >4 km
b.      Dukungan sosial orang tua waktu menjalani orientasi mahasiswa baru:
Alat transportasi ke kampus; 1). diantar jemput, 2). naik sepeda motor sendiri, 3).  angkutan umum
Penyediaan gizi; 1). lengkap (5 komponen sehat), 2). sedang (4 komponen sehat), 3). kurang (3 komponen sehat)
Penyediaan alat untuk menyelesaikan tugas-tugas selama ospek (komputer dan internet); 1). Optimal[computer dan internet], 2). hanya sebagian (computer saja atau internet saja), 3). tidak ada
c.       Perasaan yang dialami selama ospek menurut calon mahasiswa; 1). beban tekanan ringan, 2). beban tekanan sedang, 3). beban tekanan cukup berat
d.      Apakah jatuh sakit selama menjalani orientasi mahasiswa baru dan pada hari keberapa 1). tidak jatuh sakit, 2). jatuh sakit pada hari kedua / ketiga, 3). jatuh sakit pada hari keempat/ terakhir
Keterangan : sakit yang dimaksud adalah adanya gejala-gejala dan tanda-tanda sakit sbb ; pusing, nyeri otot, nyeri telan, deringanmam, batuk dan pilek (infeksi rhinotonsilopharingitis acuta). 
HASIL WAWANCARA
1.      Cama (calon mahasiswa) tidak jatuh sakit dan mengalami stres yang  ringan / sedang  sebanyak  7 orang.
2.      Cama jatuh sakit pada hari keempat dan mengalami stres cukup berat sebanyak tiga orang.
BAHASAN HASIL WAWANCARA
Cama tidak jatuh sakit dan mengalami stres yang ringan / sedang. Cama ini mendapatkan dukungan sosial dalam kelompok item 1 dan 2, yaitu dukungan sosial optimal / cukup, asupan gizi baik / cukup, tugas-tugas untuk esok hari bisa selesai dalam waktu 2-3 jam, bisa tidur / istirahat cukup (tidur jam 22.00 bangun jam 5.00), recovery sel cukup, energi dan daya tahan tubuh terjaga, serta stres fisik / mental ringan.
Cama jatuh sakit dan mengalami stres yang cukup berat. Cama ini mendapatkan dukungan sosial kelompok item 3, yaitu dukungan sosial yang kurang, asupan gizi kurang, tugas-tugas untuk esok hari selesai dalam waktu cukup lama sekitar 4-5 jam, baru bisa istirahat / tidur sekitar jam 24.00 bangun jam 05.00, recovery sel kurang, pemulihan energi dan daya tahan tubuh kurang terjaga, stres fisik / mental cukup berat, mikroba patogen memiliki peluang cukup besar menembus daya tahan tubuh  spesifik / non-spesifik.
KESIMPULAN :
Ada pengaruh stres fisik / mental terhadap terjadinya infeksi pada manusia. Dukungan sosial penting dalam menangkal terjadinya stress. Hasil wawancara ini perlu penelitian yang lebih mendalam lagi.   
-          Dr. H. Bambang Hirjanto, MM(EK)
-          Noor Dhian Maharjanti (Mahasiswi FK UMS)                     










Quo Vadis Mahasiswa Prophetic


                                      Quo Vadis Mahasiswa Prophetic
“Ilmu pengetahuan social borjuis tidak mampu memenuhi tugas ilmu pengetahuan kemasyarakatan yang sejati, yakni memberikan teori tentang masyarakat yang integral, yang bisa mengungkapkan hukum-hukum umum yang mengatur asal-usul, organisasi dan perkembangan masyarakat” (Doug Lorimer)
Tepat 12 tahun yang lalu tragedi Semanggi, saya dedikasikan artikel ini kepada segenap mahasiswa dan rakyat Indonesia yang telah menyumbangkan segalanya bahkan jiwa raga mereka untuk berjuang membela kebenaran, keadilan, dan demokrasi. Semoga Tuhan memberkati mereka dan juga Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang dengan gagah berani berupaya memerangi segala kekuatan yang anarkis bertempur mati-matian melawan mahasiswa yang bersenjatakan poster dan megaphone. Semoga Tuhan mengampuni mereka. Amin
Peranan kaum intelektual, termasuk mahasiswa, dalam perubahan sosial adalah kompleks dan penting, tetapi tidak selalu menentukan. Sepanjang sejarah, sebagian besar kaum intelektual berdampingan dengan gerakan demokrasi dan nasionalis melawan kolonialisme, kediktatoran atau rezim fasis. Dukungan mereka terhadap gerakan revolusi sosial tidak kekal, bertentangan dan terbatas. Dalam sejarah Indonesia, kita juga menyaksikan peran penting yang dilakukan oleh mahasiswa. Namun, peran tersebut ternyata tidak seiring dengan menegakkan demokrasi dan kesejahteraan rakyat. Seperti tahun 1965 ketika mahasiswa bergandengan dengan tentara menggulingkan Soekarno. Gerakan mahasiswa saat itu membantu berdirinya sebuah rezim fasis yang berkuasa selama 32 tahun dan berlaku represif terhadap rakyatnya. Dan secara tidak langsung, turut memperlancar pembantaian terhadap kurang lebih 3 juta orang pada masa 1965-1969. Berdirinya rezim Soeharto atau rezim fasis ( sesuai dengan sebutan yang diberikan oleh Solidaritas Mahasiswa Indonesia ) merupakan hasil aliansi dari mahasiswa-mahasiwa pro- liberalisme Barat, tentara fasis didikan Jepang dan juga kaum imperialis utamanya Amerika. Kejatuhan Soekarno berarti jatuhnya Indonesia ke tangan imperialis. Richard Nixon – mantan presiden AS saat itu dengan gembira mengatakan:
“Dengan 100 juta penduduknya dan 300 mil busur pulau-pulau yang berisi persediaan sumber daya alam terkaya di daerah tersebut, Indonesia adalah hadiah terbesar di Asia Tenggara.”
Jatuhnya Indonesia ke tangan imperialis membuat sumber daya alamnya yang melimpah menjadi harta rampasan perang yang dibagi-bagikan kepada negara-negara imperialis. Tragisnya, pembagian harta tersebut bukan tanpa restu pemerintah, namun sebaliknya. Hal ini dapat dilihat pada tahun 1967 di Geneva ketika Sri sultan Hamengkubuwono, Adam Malik dan tim ekonomi yang kelak disebut “Mafia Berkeley” sebagai utusan dari rezim fasis Soeharto bertemu dengan para kapitalis Internasional seperti David Rockefeller, perusahaan bank dan minyak utama, General Motors, Imperial Chemical Industries, british Leyland, British-American Tobacco, American Express, Siemens, Goodyear, The International Paper Corporation dan US Steel. Dalam pertemuan yang disebut sebagai konferensi untuk membantu Pembangunan Ulang Bangsa (To Aid In the Rebuilding of Nation), sumber daya alam Indonesia dibagi-bagikan kepada para kapitalis Internasional. Freeport Amerika memperoleh gunung tembaga di Papua Barat. Sebuah konsorsium Amerika dan Eropa mendapat tambang nikel di Papua Barat. Perusahaan Alcoa memiliki bagian terbesar dari dari bauksit Indonesia. Sekelompok perusahaan Amerika, Jepang dan Perancis menguasai hutan tropis Sumatra, Papua Barat dan Kalimantan. Kemudian dibuatlah Undang-undang Penanaman Modal Asing (UU PMA) yeng memberikan kebebasan pajak bagi para penanam modal.
Pada tahun 1978, gerakan mahasiswa kembali bergerak. Dengan tuntutan yang lebih maju :
Menolak pencalonan kembali Soeharto sebagai presiden. Pun demikain, mereka belum berbicara mengenai system yang dibangun oleh Soeharto. Setelah kejadian itu, Soeharto mengambil langkah untuk mensterilkan kampus dari semua kegiatan politik, mahasiswa di”goblog”kan melalui kebijakan NKK/BKK: “Mahasiswa belajar saja (artinya datang ke kampus, mendengarkan khutbah dan doktrin dosen, mencatat, pulang, tidur, bersenang-senang,…) dan upaya pembodohan ini berlangsung sampai sekarang. Dewan mahasiswa dibubarkan, tidak boleh ada politik praktis di dalam kampus, militer semakin kuat mencengkram kampus, pembredelan pers mahasiswa, pencekalan tokoh-tokoh yang kritis, dan pelarangan buku-buku.
Diisolasinya mahasiswa dari dunia politik tidak membuat gerakan mahasiswa terlelap dan melupakan perannya sebagai pemicu perubahan. Mahasiswa kemudian menemukan taktik baru, yaitu mendirikan kelompok diskusi dan mengorganisasi rakyat untuk mengaplikasikan teori-teori yang dibincangkannya. Lalu, lahirlah perlawanan rakyat dan mahasiswa seperti yang terjadi di Kedung Ombo, Blangguan dll. Rezim Soeharto tentu saja tidak tinggal diam. Penangkapan dan pemenjaraan aktivis, serta pencekalan dan pembredelan majalah kampus terjadi dalam masa-masa  ini.
Sejarah gerakan mahasiswa adalah sejarah pembebasan rakyat, sejarah bagi terciptanya keadilan sosial. Di Indonesia, gerakan mahasiswa lahir atas kondisi historis untuk menjawab kondisi bangsa. Saya teringat tulisan Finley Fater Dunoe “Kita bisa mengantar orang memasuki universitas, tapi belum tentu bisa membuatnya berpikir”. Ingat, Kemunduran Kampus, Kemunduran Kemanusiaan. (Teguh St)

Rabu, 10 November 2010

6 Penegasan IMM

1. Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa Islam.
2. Menegaskan bahwa kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM.
3. Menegaskan bahwa fungsi IMM adalah eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah.
4. Menegaskan bahwa IMM adalah organisasi mahasiswa yang sah dengan mengindahkan segala hokum,  undang-undang, peraturan serta falsafah negara.
5. Menegaskan bahwa ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah.
6. Menegaskan bahwa IMM adalah Lillahi Ta’ala dan senantiasa diabdikan untuk kepentingan rakyat.

 
KH. Ahmad Dahlan: Teruslah Menuntut Ilmu Pengetahuan & Kembali Kepada Muhammadiyah
“Muhammadiyah pada masa sekarang ini berbeda dengan Muhammadiyah pada masa mendatang. Karena itu hendaklah warga muda-mudi Muhammadiyah hendaklah terus menjalani dan menempuh pendidikan serta menuntut ilmu pengetahuan (dan teknologi) di mana dan ke mana saja. Menjadilah dokter sesudah itu kembalilah kepada Muhammadiyah. Jadilah master, insinyur, dan (propesional) lalu kembalilah kepada Muhammadiyah sesudah itu.”

Sumber: Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.


 
KH. Ahmad Dahlan berkata:
“Mengingat keadaan tubuhku kiranya aku tidak lama lagi akan meninggalkan anak-anakku semua sedangkan aku tidak memiliki harta benda yang bisa kutinggalkan kepadamu. Aku hanya memiliki Muhammadiyah yang akan kuwariskan kepadamu sekalian.”
“Karena itu, aku titipkan Muhammadiyah ini kepadamu sekalian dengan penuh harapan agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu dengan sepenuh hati agar Muhammadiyah bisa terus berkembang selamanya.”

Sumber: Mulkhan, Munir, Prof. Dr. SU. 2007. Pesan dan Kisah Kiai Ahmad Dahlan dalam Hikmah Muhammadiyah. Yogyakarta: Penerbit Suara Muhammadiyah.